Kamis, 05 Januari 2017

Perkembangan Matematika di zaman Babilonia Kuno dan Mesir

Perkembangan matematika di kedua negara ini sama-sama berawal karena dipengaruhi oleh matematika Yunani. Maka dari itu, perkembangan matematika di Babilonia dan Mesir Kuno tidak jauh berbeda. Persamaannya ada di media penulisannya. Di Babilonia dan Mesir sama sama menggunakan tanah liat. Serta kedua negara tersebut sama sama melakukan pengukuran tanah.

Perkembangan Matematika di Babilonia Kuno

Mulai dari tahun 450 SM, Matematika Yunani mulai masuk ke Babilonia dan mempengaruhi ilmuwan Babilonia sehingga ilmuwan matematika di Babilonia terpengaruh untuk ikut berkontribusi dalam ilmu matematika. Matematika di Babilonia berkembang ilmu aritmatika dan geometri. Di Babilonia, media penulisannya menggunakan tanah liat. Selain itu, di Babilonia melakukan pengukuran tanah.  Kegiatan selain pengukuran tanah, ilmuwan matematika Babilonia terkenal dalam kontribusinya membuat kalender.

Bukti matematika Babilonia adalah ditemukannya tabel perkalian dan pembagian di lempengan tanah liat di Babilonia. Lempengan-lempengan tanah liat ini bermacam-macam, ada Papan Yale YBC 7289, Papan Plimpton 322 (Ditemukannya kuadrat sempurna), Papan Susa (Ditemukannya cara menghitung radius sebuah lingkaran melalui segitiga sama sisi), dan Papan Tell Dhiyabi. Dari penemuan beberapa papan lempengan tanah liat tersebut, terlihat bahwa perkembangan matematika di Babilonia menggunakan sistem bilangan berbasis 60.

Perkembangan Matematika di Mesir

Perkembangan matematika di Mesir berawal dari tahun 450 SM ketika matematika Yunani masuk ke Mesir. Lalu perkembangan matematika di Mesir juga hampir sama seperti di matematika Babilonia. Di Mesir, dilakukan pengukuran tanah untuk mengukur ulang kembali tanah masyarakat yang terkena luapan Sungai Nil untuk mempermudah pemungutan pajak rumah sesuai dengan ukuran tanah rumah masyarakat.

Sistem perkalian dan pembagian yang kita pakai selama ini ditemukan oleh orang-orang Mesir, lho! Hebat ya. Mereka menemukan sistem perkalian dan pembagian ketika Ahmes sebagai penulis papirus mulai berfikir bagaimana cara menghitung dengan cepat, berapa banyak batu bata dalam kemiringan jalan. Akhirnya terjadilah perkalian dan pembagian. Itu adalah bukti bahwa di Mesir, berkembang ilmu aritmetika. Selain aritmetika, orang Mesir mengembangkan ilmu geometri. Orang-orang Mesir menemukan Teori Phytagoras dalam segitiga, luas trapesium, dan yang paling terkenal adalah penemuan luas lingkaran.

Sekian penjelasan saya tentang perkembangan matematika di Babilonia dan Mesir. Hebat ya Babilonia dan Mesir, penemuan aritmetika dan geometri nya bisa bermanfaat hingga sekarang sampai ke kehidupan sehari-hari. Semoga kita bisa melancong ke Babilonia dan Mesir J

0 komentar:

Posting Komentar

Thanx for you'r coming :)

 
Elphin Books Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template