Perkembangan matematika di kedua negara ini sama-sama berawal
karena dipengaruhi oleh matematika Yunani. Maka dari itu, perkembangan
matematika di Babilonia dan Mesir Kuno tidak jauh berbeda. Persamaannya ada di media penulisannya. Di Babilonia dan Mesir sama sama menggunakan tanah liat. Serta kedua negara tersebut sama sama melakukan pengukuran tanah.
Perkembangan Matematika di Babilonia Kuno
Mulai dari tahun 450 SM, Matematika
Yunani mulai masuk ke Babilonia dan mempengaruhi ilmuwan Babilonia sehingga ilmuwan matematika di
Babilonia terpengaruh untuk ikut berkontribusi dalam ilmu matematika. Matematika
di Babilonia berkembang ilmu aritmatika dan geometri. Di Babilonia, media penulisannya menggunakan tanah liat. Selain itu, di Babilonia melakukan pengukuran tanah. Kegiatan selain pengukuran tanah,
ilmuwan matematika Babilonia terkenal dalam kontribusinya membuat kalender.
Bukti matematika Babilonia adalah
ditemukannya tabel perkalian dan pembagian di lempengan tanah liat di
Babilonia. Lempengan-lempengan tanah liat ini bermacam-macam, ada Papan Yale
YBC 7289, Papan Plimpton 322 (Ditemukannya kuadrat sempurna), Papan Susa
(Ditemukannya cara menghitung radius sebuah lingkaran melalui segitiga sama
sisi), dan Papan Tell Dhiyabi. Dari penemuan beberapa papan lempengan tanah
liat tersebut, terlihat bahwa perkembangan matematika di Babilonia menggunakan sistem
bilangan berbasis 60.
Perkembangan Matematika di Mesir
Perkembangan matematika di Mesir
berawal dari tahun 450 SM ketika matematika Yunani masuk ke Mesir. Lalu
perkembangan matematika di Mesir juga hampir sama seperti di matematika
Babilonia. Di Mesir, dilakukan pengukuran tanah untuk mengukur ulang kembali
tanah masyarakat yang terkena luapan Sungai Nil untuk mempermudah pemungutan
pajak rumah sesuai dengan ukuran tanah rumah masyarakat.
Sistem perkalian dan pembagian yang
kita pakai selama ini ditemukan oleh orang-orang Mesir, lho! Hebat ya. Mereka
menemukan sistem perkalian dan pembagian ketika Ahmes sebagai penulis papirus
mulai berfikir bagaimana cara menghitung dengan cepat, berapa banyak batu bata
dalam kemiringan jalan. Akhirnya terjadilah perkalian dan pembagian. Itu adalah
bukti bahwa di Mesir, berkembang ilmu aritmetika. Selain aritmetika, orang
Mesir mengembangkan ilmu geometri. Orang-orang Mesir menemukan Teori Phytagoras
dalam segitiga, luas trapesium, dan yang paling terkenal adalah penemuan luas
lingkaran.
Sekian penjelasan saya tentang
perkembangan matematika di Babilonia dan Mesir. Hebat ya Babilonia dan Mesir,
penemuan aritmetika dan geometri nya bisa bermanfaat hingga sekarang sampai ke
kehidupan sehari-hari. Semoga kita bisa melancong ke Babilonia dan Mesir J
0 komentar:
Posting Komentar
Thanx for you'r coming :)