Huft, akhirnya kita berada di wilayah travel terakhir perkembangan matematika.
Yuk kita simak penjelasan singkat saya, semoga bermanfaat J
Perkembangan
Matematika di India Kuno
Matematika di
India berkembang mulai abad 26 SM hingga 14 SM. Selama 12 abad ini,
perkembangan matematika di India sangat berpengaruh ke dunia luar, terutama
Arab. Di India ini muncul angka Hindu-Budha yang mulai menyebar hingga Arab,
sehingga bangsa Arab menggunakan angka dari India yang disebut Angka Arab.
Perkembangan matematika di India selain menemukan tentang
ilmu angka, di sana juga ditemukan ilmu matematika dalam hal pengukuran berat
dan luas. Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan di kota Mahenjo Daro,
ditemukan perumahan dengan irigasi batu bata yang sangat sempurna.
Tokoh matematikawan di India diantaranya adalah
Sulbasultras (menjelaskan verba awal dari phytagoras),
Panini (mengatur tata bahasa Sansekerta dengan menggunakan notasi yang sama seperti
matematika), Pingala (menemukan teori binomial),
Siddhantas (memperkenalkan fungsi trigonometri), Aryabhata (mengembangkan
teknik-teknik algoritma aljabar), dan terakhir ada Bhaskara II (memberi
pendekatan rasional tentang fungsi sinus).
Perkembangan
Matematika di China Kuno
China adalah
negara yang terkenal dengan “negara penuh ilmu”. Hal itu bahkan sampai disebut
di Hadis yang artinya “Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negri China”. Hal itu membuktikan
bahwa China juga penuh dengan ilmuwan, dan perkembangan matematika nya patut
dipelajari.
Dimulai dari pemerintahan Dinasti Shang pada abad 16
SM-11 SM ditemukan buku Zhoubi Suanjing yang menulis aplikasi penggunaan
pecahan. Dilanjut dengan Dinasti Qin pada tahun 221-206 SM terjadi penyamaan
ukuran satuan panjang dan luas. Lalu pada masa Dinasti Han tahun 206SM-220M
terjadi prediksi posisi bintang. Setelah Dinasti Chang, China sempat mundur
karena Dinasti Han dihenti paksa, lalu dilanjut dengan Dinasti Sui yang
menemukan angka phi dengan sangat akurat. Masa keemasan China terletak pada
Dinasti Song dan Yuan tahun 960 M – 1368 M, muncullah 4 ilmuwan yaitu Yang Hui
yang membuktikan segitiga pascal, Li Zhi yang meneliti bentuk geometri aljabar,
dan Qin Jiushao yang mengenalkan simbol 0.
Nilai π yang kita kenal sekarang ditemukan di China. China
sendiri ada 4 yaitu 3,1537, √(10), 92/29, dan 142/45. Lalu diambil kesimpulan
paling umum, yaitu π bernilai 3,14.
Wah, ternyata sistem irigasi yang selama ini kita tahu, berawal dari India, dan membutuhkan perhitungan matematika, hoho. Dari sini, kita belajar bahwa jadi tukang bangunan pun perlu mengetahui ilmu matematika, tepatnya ilmu matematika dari India hihi ☺ Seru ya perkembangan matematika di India dan China? J
Hehe, jadi ingin segera ke 2 negara tersebut, terutama China yang notabene adalah
negara dengan peradaban ilmu yang sangat kentalJ
0 komentar:
Posting Komentar
Thanx for you'r coming :)