Tentunya kita akan
sangat asing dengan kata “ideologi”. Ideologi memiliki beberapa versi arti,
tapi di sini saya akan menyimpulkannya supaya lebih mudah kita pahami
bersama-sama. Ideologi adalah kebijakan yang ditanamkan oleh pemerintah untuk
memajukan pendidikan sesuai dengan tingkatan masyarakat....
Tentunya kita akan
sangat asing dengan kata “ideologi”. Ideologi memiliki beberapa versi arti,
tapi di sini saya akan menyimpulkannya supaya lebih mudah kita pahami
bersama-sama. Ideologi adalah kebijakan yang ditanamkan oleh pemerintah untuk
memajukan pendidikan sesuai dengan tingkatan masyarakat. Jadi, kebijakan yang
diterapkan di Jawa, akan berbeda dengan yang diterapkan di Kalimantan.
Ideologi memiliki beberapa jenis, yaitu Ideologi Dualis,
Ideologi Absolutis, Ideologi Absolut Terpisah, Ideologi Absolut Terhubung, dan
Ideologi Fallibilist. Kelima ideologi
tersebut akan diterapkan sesuai dengan “tempatnya” masing-masing. Ideologi yang
diterapkan di seorang pendidik adalah Ideologi Absolut Terhubung, dan Ideologi Fallibilist. Ideologi Absolut Terhubung
akan digunakan oleh Pendidik Progressive,
dan Ideologi Fabbilist akan
diterapkan oleh Pendidik Publik. Tetapi, guru yang ada di Indonesia mayoritas
adalah sebagai guru model Pendidik Publik.
Ideologi memiliki berbagai tujuan, dan puncak tujuan nya adalah Epistimologi dan Etic. Guna mencapai tujuan, ideologi memilili 2 elemen, yaitu elemen primer, dan elemen sekunder. Elemen primer adalah elemen yang meluas. Jadi ia tidak hanya mencakup tentang tujuan pendidikan matematika, namun juga mencakup tentang nilai moral dan teori masyarakat. Nilai moral dan teori masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengenyam pendidikan, karena keduanya juga termasuk dalam intisari pendidikan. Orang yang berpendidikan, pasti memiliki nilai moral dan nilai sosial kemasyarakatan. Tidak akan berguna orang yang berpendidikan tinggi tetapi tidak memiliki nilai moral dan nilai sosial kemasyarakatan yang diatur dalam teori kemasyarakatan.
Lalu elemen sekunder lebih mencakup tentang bagaimana pendidikan itu dijalankan/diatur. Ia memiliki beberapa unsur, yaitu “tujuan pendidikan matematika”, “teori pengetahuan matematika sekolah”, “teori pembelajaran matematika”, “teori pengajaran matematika”, “teori penilaian pembelajaran matematika”, “teori kemampuan matematika”, dan “teori keanekaragaman sosial dalam pendidikan”. Jadi, dalam elemen sekunder, lebih mengatur seorang guru, daripada siswa. Karena seorang guru, walaupun ia sudah berpendidikan tinggi, minimal sarjana, tetapi seorang guru tetap harus diatur dalam berbagai teori, agar ketika seorang guru menularkan ilmunya ke siswa, ia tidak akan salah kaprah.
Sudah paham kan, kenapa ideologi diterapkan sesuai dengan daerah nya masing masing? Kedua elemen sudah memberi gambaran kepada kita, bahwasanya masing-masing teori dan masing-masing nilai, harus berbeda pada masing-masing daerah. Karena masing-masing daerah memiliki budaya yang berbeda-beda. Contohnya teori kemampuan matematika pada sekolah Jawa dan Papua akan berbeda, karena teknologi yang ada di Jawa dan Papua juga berbeda. Maka pemerintah akan adil dalam melaksanakan ideologi.
Semoga kita sebagai calon pendidik, bisa memenuhi dan berhasil melaksanakan kedua elemen ideologi dalam mentransferkan ilmu kita kepada siswa J
Ideologi memiliki berbagai tujuan, dan puncak tujuan nya adalah Epistimologi dan Etic. Guna mencapai tujuan, ideologi memilili 2 elemen, yaitu elemen primer, dan elemen sekunder. Elemen primer adalah elemen yang meluas. Jadi ia tidak hanya mencakup tentang tujuan pendidikan matematika, namun juga mencakup tentang nilai moral dan teori masyarakat. Nilai moral dan teori masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengenyam pendidikan, karena keduanya juga termasuk dalam intisari pendidikan. Orang yang berpendidikan, pasti memiliki nilai moral dan nilai sosial kemasyarakatan. Tidak akan berguna orang yang berpendidikan tinggi tetapi tidak memiliki nilai moral dan nilai sosial kemasyarakatan yang diatur dalam teori kemasyarakatan.
Lalu elemen sekunder lebih mencakup tentang bagaimana pendidikan itu dijalankan/diatur. Ia memiliki beberapa unsur, yaitu “tujuan pendidikan matematika”, “teori pengetahuan matematika sekolah”, “teori pembelajaran matematika”, “teori pengajaran matematika”, “teori penilaian pembelajaran matematika”, “teori kemampuan matematika”, dan “teori keanekaragaman sosial dalam pendidikan”. Jadi, dalam elemen sekunder, lebih mengatur seorang guru, daripada siswa. Karena seorang guru, walaupun ia sudah berpendidikan tinggi, minimal sarjana, tetapi seorang guru tetap harus diatur dalam berbagai teori, agar ketika seorang guru menularkan ilmunya ke siswa, ia tidak akan salah kaprah.
Sudah paham kan, kenapa ideologi diterapkan sesuai dengan daerah nya masing masing? Kedua elemen sudah memberi gambaran kepada kita, bahwasanya masing-masing teori dan masing-masing nilai, harus berbeda pada masing-masing daerah. Karena masing-masing daerah memiliki budaya yang berbeda-beda. Contohnya teori kemampuan matematika pada sekolah Jawa dan Papua akan berbeda, karena teknologi yang ada di Jawa dan Papua juga berbeda. Maka pemerintah akan adil dalam melaksanakan ideologi.
Semoga kita sebagai calon pendidik, bisa memenuhi dan berhasil melaksanakan kedua elemen ideologi dalam mentransferkan ilmu kita kepada siswa J