Untuk Malaikatku yang belum lama pergi O:)
Sudah beberapa
hari tak ada kabarmu. Sudah beberapa hari tak ada pesan singkatmu menyentuh
inbox hapeku. Kemana perginya kamu malaikatku? Apakah ini caramu melupakanku?
Apakah ini caramu untuk menyiksaku secara perlahan? Tahukah kamu, aku masih
saja sering mengkhawatirkanmu walau kamu tak akan pernah mengkhawartikanku L
Malaikatku, yang berkacamata indah :)
5 Januari lalu,
kalau kita masih bersama, kita telah menciumi jejak 2 bulan. Kalau kita masih
dalam status yang jelas, 5 januari lalu, kita telah berbagi tawa dan tangis
selama 2 bulan. Ah, tapi ingatkah kamu dengan tanggal itu? Ingatkah kamu
tentang apa yang terjadi diantara kita sebelum tanggal itu? Sudahlah ...
Mungkin kau lupa L karena kebiasaanmu adalah melupakan
hal-hal yang justru kuingat secara detail. Logikamu memang diciptakan untuk
mengingat deret angka dan huruf, bukan untuk kenangan kita.
Malaikatku, pecinta games :)
Entah sudah hari
keberapa aku kehilangan sosokmu. Entah sudah berapa ratus jam aku merasa
membutuhkan sosokmu. Entah sudah berapa peristiwa yang terlewatkan tanpa
sosokmu. Diam-diam, aku merasa kehilangan. Samar-samar, aku merasa takdir
dengan santainya merenggut kamu. Aku benci kehilangan kamu ! :(
Malaikat penyejuk hatiku :)
Pernakah terpikirkan
olehmu tentang perasaanku yang getarannya tak mampu menyadarkanku? Pernakah
terbesit dalam benakmu tentang isi hatiku yang tak ingin kau ketahui itu?
Salahkah aku jika diam-diam masih sering merindukanmu? Sekejam inikah cinta?
Sejahat inikah pria yang dulu sempat kusebut penyebab tawa dan tangisku? Apakah
dunia yang penuh dengan tanya telah
berhasil membuatmu berubah? Berubah menjadi seseorang yang bahkan tak ku kenal.
Malaikatku, yang sering melupakan ibadah :(
Masihkah kamu
melupakan ibadah? Masihkah kamu tidak pernah sholat? Dulu, setiap hari aku
mengingatkanmu agar sholat, sampai kamu menyebutku dengan ’si Bawel’ Oke, aku tidak
apa dengan sebutan mu bawel itu, aku justru senang J . Oh malaikatku, walaupun aku kini bukan
siapa-siapa mu lagi, aku hanya minta satu permintaan untukmu, tolong ... ibadah
mu jangan lupa kau lupakan sayang!
Malaikatku, pria yang sering menggunakan logikanya
daripada perasaannya
Saat tanya
menggantikan tidurku, saat bulan menarik kelembutannya, saat itu juga detak
rinduku bergetar menanti malam usai. Bulan dan bintang sama-sama mengencani
kita, dalam kebisuan, dalam harap yang tak tersampaikan. Entah apa yang kau
lakukan sekarang disana, entah apa yang kau pikir saat sedang disana. Kamu
memenjarakan aku dalam cinta. Kamu memabukkan aku dalam bayang-bayang kenangan.
Setelah harap itu menjadi semu, apalagi yang harus dikejar dan ditangisi?
Dari cengo-mu
Wanita yang seringkali bertanya-tanya
Apakah
kau akan kembali?
-MRSP- :*
-MRSP- :*
0 komentar:
Posting Komentar
Thanx for you'r coming :)